Minggu, 30 Juni 2013

Perkembangan Kurikulum di Indonesia


Rencana Pelajaran 1947
1.      Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah menekankan pada aspek pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain, mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat, siswa lebih diarahkan bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat, isi materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, memperhatikan kesenian dan pendidikan jasmani, memuat daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-garis besar pengajaran dan berasaskan pancasila
2.      Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah pendekatan yang digunakan saat pembelajaran itu pendekatan kontekstual, sehingga memberikan pengalamaan belajar yang menyenangkan bagi siswa. Siswa pun akan lebih memahami materi pembelajaran karena dihubungkan dengan kejadian sehari-hari. Fokus terhadap pembentukan warga negara yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang bisa bersosialisi dengan masyarakat dan memiliki sikap bela negara. Pengembangan pendidikan pun berdasarkan pancasila sehingga sejalan dengan tujuan dan ideologi negara. Jadi keunggulan kurikulum ini adalah lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomorik karena menekankan pada pelajaran kesenian dan olahraga.
3.      Konsep evaluasi
Konsep evaluasi pada saat kurikulum ini berlaku belum ada yang diselenggarakan secara formal dan serentak di seluruh Indonesia seperti Ujian nasional. Mungkin perkiraan saya sistem evaluasi yang diselenggarakan pada jaman ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut, dan menekankan pada pencapaian aspek afektif dan psikomotorik. Sekolah bisa saja mengadakan ulangan ataupun ujian-ujian secara mandiri, sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat kepemahaman siswa.

Rencana Pelajaran Terurai 1952
1.      Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah isi mata pelajaran yang lebih terperinci karena satu mata pelajaran ditangani oleh satu guru, setiap mata pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari dan silabus mata pelajarannya jelas sekali.
2.      Kelebihan
Keunggulan kurikulum ini adalah kebutuhan peserta didik akan ilmu pengetahuan lebih diperhatikan. Menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sehingga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran karena silabus yang jelas, sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan guru pun terkonsep dengan baik sesuai dengan tujuan. Guru hanya fokus untuk mengembangkan satu mata pelajaran  saja sehingga ilmu yang disampaikan dari setiap mata pelajaran pun lebih terperinci. Jadi bisa disimpulkan keunggulan kurikulum 1952 itu lebih terperinci dari pada kurikulum sebelumnya dan ada penekanan pada aspek kognitif.
3.      Konsep Evaluasi
Sama seperti kurikulum 1947, belum ada konsep evaluasi yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia seperti ujian nasional, karena kurikulum ini merupakan pengembangan dari kurikulum 1947. Dan mungkin saja sistem evaluasi yang diselenggarakan itu sesuai dengan kebutuhan sekolah. Penilaian di rapor bagi kelas I dan II berupa skor 10 – 100, sedangkan bagi kelas II hingga VI menggunakan skor 10 – 100. Evaluasi pembelajaran di kurikulum 1952 ini mempertimbangkan juga aspek kognitif karena materi ajar yang lebih terperinci.
Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964
1.      Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keprigelan, dan jasmani, pembelajaran bersifat separate subject curriculum sehingga mata pelajaran dipisahkan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah, pada jenjang pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis dan menggunakan metode belajar yang disebut metode gotong royong terpimpin.
2.      Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah konsep pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, dan produktif, sehingga mewajibkan sekolah membimbing siswa agar mampu memecahkan persoalan sendiri. Adapun kelebihan lainnya yaitu sekolah lebih menekankan pada pengembangan minat siswa dan penciptaan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa.
3.      Konsep Evaluasi
Konsep evaluasi pada kurikulum ini adalah penilaian di rapor bagi kelas I dan II menggunakan huruf A, B, C, dan D. Sedangkan bagi kelas II hingga VI menggunakan skor 10 – 100. Guru mengadakan ulangan dalam bentuk esai sebagai alat evaluasi pembelajaran dan pemberian tugas merupakan alat evaluasi tambahan. Adapun alat evaluasi nasional yang disebut Ujian Negara. Ujian negara ini berlaku untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang pendidikan yang ada di Indonesia, yang berada pada satu kebijakan pemerintah pusat.

Kurikulum 1968
1.      Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah menekankan pada pendekatan organisasi materi pelajaran, seperti kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus, memiliki tujuan pendidikan yang lebih menekankan pada upaya untuk membentuk manusia pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama, lebih menekankan pada muatan materi pelajaran yang bersifat teoritis, karena tidak dikaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan, dan kurikulum ini merupakan kurikulum terintegrasi pertama, karena memasukkan ilmu-ilmu alam menjadi IPA dan memasukkan ilmu-ilmu sosial menjadi IPS
2.      Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah kurikulum yang bulat karena hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja, sehingga mengurangi beban guru dalam mengajarkan seluruh materi pelajaran yang begitu banyak. Peserta didik lebih ditekankan pada penguasaan aspek intelektual. Menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kepribadian setiap siswa, sehingga bisa menjadi warganegara yang pancasilais dan nasionalis. Kecakapan khusus dan keterampilan yang dimiliki setiap siswa dibina dengan baik.
3.      Konsep Evaluasi
Sama dengan kurikulum sebelumnya untuk konsep evaluasi pada kurikulum ini belum ada perubahan yang berarti. Alat evaluasi nasional Ujian Negara masih digunakan. Ujian negara ini berlaku untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang pendidikan yang ada di Indonesia, yang berada pada satu kebijakan pemerintah pusat. Namun mungkin dalam ulangan mungkin sudah ada soal pilihan ganda ataupun isian. Evaluasi dalam kurikulum ini mengukur sejauh mana siswa mengetahui materi cakupan suatu mata pelajaran, sehingga bersifat hafalan.

Kurikulum 1975
1.      Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah menggunakan pendekatan yang berorientasi pada tujuan, dipengaruhi oleh konsep bidang manejemen yang terkenal saat itu, yaitu MBO (management by objective), guru menggunakan teknik penyusunan program pengajaran yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), guru menyusun “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan, setiap satuan pelajaran dirinci lagi menjadi, petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.
2.      Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah peran guru menjadi lebih penting, karena setiap guru wajib untuk membuat rincian tujuan yang ingin dicapai selama proses belajar-mengajar berlangsung, sehingga proses belajar mengajar menjadi sistematis, bertahap dan sesuai dengan tujuan. Guru pun menjadi lebih sibuk dalam menulis rincian yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran. Pendidikan moral dan pancasila diintegrasikan juga dalam mata pelajaran IPS dan agama sehingga pendidikan moral akan tersampai dengan cara yang bermakna.
3.      Konsep Evaluasi
Konsep evaluasi dalam kurikulum ini memperhitungkan nilai yang dicapai murid di setiap akhir satuan pembelajaran terkecil. Hasil evaluasi pun dilihat dari kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan guru pada satuan pelajaran, karena kurikulum ini berorientasi pada tujuan. Saat berlakunya kurikulum ini Ujian Negara ditiadakan, lalu diubah menjadi Ujian sekolah. Sekolahlah yang menyelenggarakan ujian sendiri, pemerintah pusat hanya membuat kebijakan-kebijakan umum terkait dengan ujian yang akan dilaksanakan oleh pihak sekolah.

Kurikulum 1984
1.      Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah munculnya model CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) atau Student Active Leaming (SAL), dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan yang menekankan pada keterlibatan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Adapun ciri khas yang lain yaitu, mengusung pendekatan proses (Process skill approach), siswa ditempatkan sebagai subjek belajar,
2.      Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah guru hanya berperan sebagai fasilitator. Penggunaan metode ceramah tidak lagi ditemukan dalam kurikulum ini. sehingga siswalah yang lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk membentuk pengetahuannya sendiri dengan cara mengemukakan pendapat, bertanya, dan mendiskusikan sesuatu tentang materi pembelajaran. Disinilah murid sudah dilatih untuk berani mengungkapkan pendapatnya dan berbicara di depan umum. Siswa pun dilatih agar memiliki kecakapan dalam berfikir kreatif dan kritis dalam mengatasi suatu masalah.
3.      Konsep Evaluasi
Konsep evaluasi kurikulum ini menekankan pada penilaian proses (saat pembelajaran berlangung) dan hasil (hasil tes lisan maupun tulisan). Pada saat berlakunya kurikulum ini sistem evaluasi diubah dari Ujian sekolah menjadi Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) yang diselenggarakan secara nasional. Dalam EBTANAS ini, dikembangkan perangkat ujian paralalel untuk setiap mata pelajaran yang diujikan. Sedangkan yang menyelenggarakan dan monitoring soal dilaksanakan oleh daerah masing-masing. Kelulusan ditentukan berdasarkan nilai 2 semester raport terakhir dan nilai EBTANAS murni. Dengan adanya EBTANAS ini sangat membingungkan semua pihak, karena sistem pembelajaran disusun oleh satuan pendidikan sendiri namun pelaksaaan evaluasi pembelajaran diselenggarakan oleh negara.
                                                                                                                  
Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
1.      Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah adanya sistem pembagian waktu caturwulan, pembelajaran yang lebih menekankan pada materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran atau content oriented) dari muatan nasional hingga lokal, kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar serta perkembangan berpikir siswa dan pengajaran dilakukan dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
2.      Kelebihan
Kelebihan dari kurikulum ini adalah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, siswa aktif baik secara mental, fisik, dan sosial. Siswa dapat memiliki tingkat penguasaan materi ajar yang luas karena siswa memiliki kesempatan untuk dapat menerima materi pelajaran yang cukup banyak. Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan daerah dan perkembangan berfikir siswa. Memudahkan siswa dalam belajar karena menggunakan pengetahuan awal siswa dan memberikan kesempatan untuk mengulang pembelajaran.
3.      Konsep evaluasi
Konsep evaluasi saat berlakunya kurikulum ini adalah adanya tes caturwulan yang diadakan setiap empat bulan sekali. Tes ini sangat memberatkan siswa karena hitungan waktu yang terlalu cepat sehingga membuat siswa merasa terbebani. Pada saat kurikulum 1994 ini berlaku, sistem evaluasi masih menggunakan EBTANAS untuk beberapa tahun-tahun di awal. Barulah pada awal tahun 2000an, yang pada saat itu masih menggunakan kurikulum 1994, EBTANAS diganti menjadi Ujian Akhir Nasional (UNAS). Kelulusan UNAS ditentukan oleh mata pelajaran secara individual, kondisi ini sangat memberatkan siswa, karena hasil pembelajaran selama berahun-tahun hanya ditentukan oleh sistem evaluasi yang dilaksankan hanya tiga hari.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004
1.      Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah keberhasilan siswa dalam belajar dinilai dari kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi tertentu dari setiap mata pelajaran baik secara individual maupu klasikal, diarahkan pada pengembangan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman, penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru dan penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar.
2.      Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki oleh kurikulum ini adalah guru dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan, asalkan tidak menyimpang dari pokok-pokok yang telah ditetapkan secara, nasional. Kurikulum ini pun mengembangkan aspek belajar secara utuh dan menyeluruh (holistik). Kelebihan yang lain adalah dimana guru tidak bingung lagi untuk mengukur hasil capaian belajar siswa karena sudah ditentukan dengan adanya kompetensi-kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa.
3.      Konsep Evaluasi
Konsep evaluasi pada kurikulum ini adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar siswa. Kompetensi dasar itu merupakan tujuan akhir dari pembelajaran yang harus dimiliki oleh siswa. Sistem caturwulan diganti dengan semester, sehingga evaluasi hasil belajar dilaksanakan setiap enam bulan sekali dengan sebutan UAS (ujian akhir semester). Sedangkan sistem penilaian mencakup jenis tagihan (tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik), bentuk instrument (bentuk pilihan ganda atau soal uraian), dan ulangan yang biasa dilakukan. Pada saat berlakunya kurikulum ini, UNAS diganti menjadi Ujian Nasional (UN) yang memiliki target minimal nilai kelulusan. Hanya karena keinginan pemerintah untuk memiliki standar pendidikan yang sama dengan negara lain, siswa dibebani ujian dengan nilai minimal untuk menentukan kelulusan mereka.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
1.      Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan atau masing-masing sekolah sesuai dengan berjalannya sistem otonomi daerah, penilaian dan tolak ukur keberhasilan pembelajaran menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya pencapaian suatu kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, dalam pembelajaran menggunakan berbagai pendekatan dan metode, menggunakan berbagai sumber dan guru diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada serta mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
2.      Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah mendorong satuan pendidikan untuk meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan, sehingga dapat meningkatkan kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja. Kurikulum ini pun membuat guru menjadi lebih konstruktif karena diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Pembelajaran akan lebih menyenangkan karena dapat menggunakan berbagai pendekatan dan metode yang bervariasi sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan metode yang itu-itu saja. Siswa pun bisa belajar dari mana saja bukan hanya dari guru.
3.      Konsep Evaluasi
Konsep evaluasi pada kurikulum ini adalah lebih menekankan pada penilaian proses dan hasil belajar dalam upaya pencapaian suatu kompetensi siswa. Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar. Saat berlakunya kurikulum ini, UN masih digunakan dan mengadakan ujian susulan bagi siswa yang tidak lulus UN tahap pertama. Umumnya proses evaluasi pada kurikulum ini masih sama dengan kurikulum sebelumnya, seperti diadakannya Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan ulangan harian.

Kurikulum 2013       
1.      Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah penekanan dan peningkatan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik., perubahan pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan sains sehingga menambah jam pelajaran, menggunakan kompetensi inti dan kompetensi dasar, materi pembelajaran dikembangkan dari kompetensi, menggunakan tematik integratif dalam semua mata pelajaran (pembelajaran tematik dan terpadu) termasuk alam, sosial dan budaya sehingga IPA dan IPS digunakan sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran dan pembelajaran di kelas berbasis student center sehingga kegiatan berfikir siswa akan lebih dikembangkan
2.      Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki kurikulum ini adalah pembelajaran menjadi lebih ringan karena tidak terlalu banyak mata pelajaran yang harus dikuasai. Pembelajaran pun lebih menekankan pada aspek afektif, sehingga diharapkan ada perubahan pola perilaku siswa menjadi lebih baik. Pembelajaran akan lebih bermakna karena menggunakan pembelajaran integratif sehingga mudah dipahami dan diterapkan oleh siswa. Kegiatan berfikir akan lebih ditekankan maka siswa dapat menemukan dan mengembangkan pengetahuannya sendiri. Itulah beberapa unggulan kurikulum 2013.
3.      Konsep Evaluasi
Konsep evaluasi yang seharusnya dilakukan oleh kurikulum 2013 ini adalah evaluasi yang dapat menilai ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Bentuk evaluasi yang dapat digunakan sesuai dengan keinginan guru untuk mengembangkannya. Tentang kebijakan Ujian Nasional yang masih berlaku sampai sekarang, menurut saya apabila ingin mestandarkan sistem evaluasi di seluruh nusantara, maka terlebih dahulu menstandarkan proses pembelajaran di seluruh nusantara. Bila proses pembelajaran belum terstandarkan di seluruh nusantara akibatnya banyak timbul gejolak penolakan dan permasalahan yang dirasakan dan dialami oleh sistem evaluasi ujian nasional ini.

Contoh Rubrik Evaluasi (SAINS SD kelas 3 semester 1)

NO
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
ASSESMENT
KRITERIA PENILAIAN
1.

3. 3 Menjelaskan kegunaan benda plastik, kayu, kaca, dan kertas
Merinci sifat-sifat dari benda plastik, kayu, kaca dan kertas
1.      Sebutkan apa saja sifat-sifat benda plastik!
2.      Sebutkan apa saja sifat-sifat benda kayu!
3.      Sebutkan apa saja sifat-sifat benda kaca!
4.      Sebutkan apa saja sifat-sifat benda kertas!
5.      Coba urutkan benda-benda dibawah  ini dari yang paling keras ke yang lunak!
a)      plastik
b)      kayu
c)      kaca
d)     kertas
1.      Sifat-sifat benda plastik, yaitu:
·         ringan
·         elastis
·         tidak mudah pecah dan tahan lama
·         tidak menyerap air
0 = Peserta didik tidak dapat menuliskan salah satu sifat-sifat benda plastik atau semua jawaban yang ditulis peserta didik salah
2 = Peserta didik hanya menuliskan satu dari empat sifat-sifat benda plastik dengan benar
5 = Peserta didik dapat menuliskan dua sifat dari empat sifat-sifat benda plastik dengan benar
8 = Peserta didik dapat menuliskan tiga sifat dari empat sifa-sifat benda plastik dengan benar
10 = Peserta didik dapat menuliskan empat sifat-sifat benda plastic dengan benar

2.      Sifat-sifat benda kayu, yaitu:
·         keras
·         mudah terbakar
·         mudah di bentuk
0 = Peserta didik tidak dapat menuliskan salah satu sifat-sifat benda kayu atau semua jawaban yang ditulis peserta didik salah
3 = Peserta didik hanya menuliskan satu dari tiga sifat-sifat benda kayu dengan benar
7 = Peserta didik dapat menuliskan dua sifat dari tiga sifat-sifat benda kayu dengan benar
10 = Peserta didik dapat menuliskan tiga sifat-sifat benda kayu dengan benar

3.      Sifat-sifat benda kaca, yaitu:
·         tembus pandang
·         mudah pecah
·         keras
0 = Peserta didik tidak dapat menuliskan salah satu sifat-sifat benda kaca atau semua jawaban yang ditulis peserta didik salah
3 = Peserta didik hanya menuliskan satu dari tiga sifat-sifat benda kaca dengan benar
7 = Peserta didik dapat menuliskan dua sifat dari tiga sifat-sifat benda kaca dengan benar
10 = Peserta didik dapat menuliskan tiga sifat-sifat benda kaca dengan benar

4.      Sifat-sifat benda kertas, yaitu:
·         dapat menyerap air
·         ringan
·         mudah sobek
·         mudah terbakar
0 = Peserta didik tidak dapat menuliskan salah satu sifat-sifat benda kertas atau semua jawaban yang ditulis peserta didik salah
2 = Peserta didik hanya menuliskan satu dari empat sifat-sifat benda kertas dengan benar
5 = Peserta didik dapat menuliskan dua sifat dari empat sifat-sifat benda kertas dengan benar
8 = Peserta didik dapat menuliskan tiga sifat dari empat sifa-sifat benda kertas dengan benar
10 = Peserta didik dapat menuliskan empat sifat-sifat benda kertas dengan benar

5.      Urutan dari yang paling keras ke yang paling lunak, yaitu kaca, kayu, kertas dan plastik (C-B-D-A)
0 = Peserta didik menuliskan dengan urutan yang salah dari benda tersebut (untuk jawaban : ADBC, BCAD, dll)
2 = Peserta didik menuliskan urutan pertama dengan salah, namun urutan ke dua, ketiga atau keempatnya ada yang benar (untuk jawaban : BCDA, DBCA, DBAC, ABDC, dll)
5 = Peserta didik menuliskan urutan pertama benda dengan benar (untuk jawaban : CDAB, CDBA, CABD dan CADB)
8 = Peserta didik menuliskan urutan pertama dan kedua benda dengan benar (untuk jawaban : CBAD)
10 = Peserta didik menuliskan urutan semua benda tersebut dengan benar (untuk jawaban : CBDA)
Menguraikan kegunaan benda plastik, kaca, kayu dan kertas
6.      Apa saja kegunaan benda plastik dalam kehidupan sehari-hari?
7.      Apa saja kegunaan benda kaca dalam kehidupan sehari-hari?
8.      Apa saja kegunaan benda kayu dalam kehidupan sehari-hari?
9.      Apa saja kegunaan benda kertas dalam kehidupan sehari-hari?
10.  Apa saja kegunaan benda-benda yang bersifat keras dan benda-benda yang bersifat lunak?
6.      0 = Peserta didik tidak dapat menyebutkan satu kegunaan pun benda plastik dalam  kehidupan sehari-hari
2 = Peserta didik dapat menyebutkan satu kegunaan pbenda  plastik dalam kehidupan sehari-hari
4 = Peserta didik dapat menyebutkan dua kegunaan benda plastik dalam kehidupan sehari-hari
6 = Peserta didik dapat menyebutkan tiga kegunaan benda plastik dalam kehidupan sehari-hari
8 = Peserta didik dapat menyebutkan empat kegunaan benda plastik dalam kehidupan sehari-hari
10 = Peserta didik dapat menyebutkan lima kegunaan benda plastik dalam kehidupan sehari-hari
7.      0 = Peserta didik tidak dapat menyebutkan satu kegunaan pun benda kaca dalam  kehidupan sehari-hari
2 = Peserta didik dapat menyebutkan satu kegunaan pbenda  kaca dalam kehidupan sehari-hari
5 = Peserta didik dapat menyebutkan dua kegunaan benda kaca dalam kehidupan sehari-hari
8 = Peserta didik dapat menyebutkan tiga kegunaan benda kaca dalam kehidupan sehari-hari
10 = Peserta didik dapat menyebutkan empat kegunaan benda kaca dalam kehidupan sehari-hari
8.      0 = Peserta didik tidak dapat menyebutkan satu kegunaan pun benda kayu dalam  kehidupan sehari-hari
2 = Peserta didik dapat menyebutkan satu kegunaan pbenda  kayu dalam kehidupan sehari-hari
4 = Peserta didik dapat menyebutkan dua kegunaan benda kayu dalam kehidupan sehari-hari
6 = Peserta didik dapat menyebutkan tiga kegunaan benda kayu dalam kehidupan sehari-hari
8 = Peserta didik dapat menyebutkan empat kegunaan benda kayu dalam kehidupan sehari-hari
10 = Peserta didik dapat menyebutkan lima kegunaan benda kayu dalam kehidupan sehari-hari
9.      0 = Peserta didik tidak dapat menyebutkan satu kegunaan pun benda kertas dalam  kehidupan sehari-hari
3 = Peserta didik dapat menyebutkan satu kegunaan pbenda  kertas dalam kehidupan sehari-hari
5 = Peserta didik dapat menyebutkan dua kegunaan benda kertas dalam kehidupan sehari-hari
8 = Peserta didik dapat menyebutkan tiga kegunaan benda kertas dalam kehidupan sehari-hari
10 = Peserta didik dapat menyebutkan empat kegunaan benda kertas dalam kehidupan sehari-hari
10.  0 = Peserta didik tidak dapat menuliskan salah satu kegunaan dari kedua jenis benda tersebut baik yang keras ataupun yang lunak atau jawaban peserta didik salah
3 = Peserta didik dapat menuliskan satu dari salah satu kegunaan kedua jenis benda tersebut baik yang keras ataupun yang lunak
6 = Peserta didik dapat menuliskan satu dari masing-masing kegunaan kedua jenis benda tersebut baik yang keras ataupun yang lunak
8 = Peserta didik dapat menuliskan dua dari kegunaan jenis benda keras dan satu dari kegunaan jenis benda lunak atau dapat menuliskan satu dari kegunaan jenis benda keras dan dua dari kegunaan jenis benda lunak
10 = Peserta didik dapat menuliskan dua dari masing-masing kegunaan kedua jenis benda tersebut baik yang keras ataupun yang lunak