Rencana
Pelajaran 1947
1.
Ciri-ciri
Ciri khas
kurikulum ini adalah menekankan pada
aspek pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa
lain, mengutamakan
pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat, siswa
lebih diarahkan bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat, isi materi
pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, memperhatikan kesenian dan
pendidikan jasmani, memuat daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta
garis-garis besar pengajaran dan berasaskan
pancasila
2. Kelebihan
Kelebihan
kurikulum ini adalah pendekatan yang digunakan saat pembelajaran itu pendekatan
kontekstual, sehingga memberikan pengalamaan belajar yang menyenangkan bagi
siswa. Siswa pun akan lebih memahami materi pembelajaran karena dihubungkan
dengan kejadian sehari-hari. Fokus terhadap pembentukan warga negara yang baik
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang bisa bersosialisi dengan masyarakat
dan memiliki sikap bela negara. Pengembangan pendidikan pun berdasarkan
pancasila sehingga sejalan dengan tujuan dan ideologi negara. Jadi keunggulan
kurikulum ini adalah lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomorik karena
menekankan pada pelajaran kesenian dan olahraga.
3. Konsep
evaluasi
Konsep
evaluasi pada saat kurikulum ini berlaku belum ada yang diselenggarakan secara
formal dan serentak di seluruh Indonesia seperti Ujian nasional. Mungkin
perkiraan saya sistem evaluasi yang diselenggarakan pada jaman ini dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut, dan menekankan pada pencapaian aspek
afektif dan psikomotorik. Sekolah bisa saja mengadakan ulangan ataupun
ujian-ujian secara mandiri, sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat kepemahaman
siswa.
Rencana
Pelajaran Terurai 1952
1. Ciri-ciri
Ciri khas
kurikulum ini adalah isi mata pelajaran yang lebih terperinci karena satu mata
pelajaran ditangani oleh satu guru, setiap mata pelajaran harus memperhatikan
isi pelajaran dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari dan silabus mata
pelajarannya jelas sekali.
2. Kelebihan
Keunggulan
kurikulum ini adalah kebutuhan peserta didik akan ilmu pengetahuan lebih
diperhatikan. Menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sehingga memberikan
pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa. Memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran karena silabus yang jelas, sehingga kegiatan yang
akan dilaksanakan guru pun terkonsep dengan baik sesuai dengan tujuan. Guru
hanya fokus untuk mengembangkan satu mata pelajaran saja sehingga ilmu yang disampaikan dari
setiap mata pelajaran pun lebih terperinci. Jadi bisa disimpulkan keunggulan kurikulum
1952 itu lebih terperinci dari pada kurikulum sebelumnya dan ada penekanan pada
aspek kognitif.
3. Konsep
Evaluasi
Sama seperti kurikulum 1947, belum ada konsep evaluasi yang diselenggarakan
secara serentak di seluruh Indonesia seperti ujian nasional, karena kurikulum
ini merupakan pengembangan dari kurikulum 1947. Dan mungkin saja sistem
evaluasi yang diselenggarakan itu sesuai dengan kebutuhan sekolah. Penilaian
di rapor bagi kelas I dan II berupa skor 10 – 100, sedangkan bagi kelas II
hingga VI menggunakan skor 10 – 100. Evaluasi pembelajaran di kurikulum
1952 ini mempertimbangkan juga aspek kognitif karena materi ajar yang lebih
terperinci.
Rencana
Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964
1.
Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah pembelajaran dipusatkan
pada program Pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau
artistik, keprigelan, dan jasmani, pembelajaran bersifat separate subject
curriculum sehingga mata pelajaran dipisahkan dalam lima kelompok bidang studi:
moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keprigelan (keterampilan), dan
jasmaniah, pada jenjang pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan
kegiatan fungsional praktis dan menggunakan metode belajar yang disebut metode
gotong royong terpimpin.
2.
Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah konsep pembelajaran
yang bersifat aktif, kreatif, dan produktif, sehingga mewajibkan sekolah
membimbing siswa agar mampu memecahkan persoalan sendiri. Adapun kelebihan
lainnya yaitu sekolah lebih menekankan pada pengembangan minat siswa dan penciptaan
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa.
3. Konsep Evaluasi
Konsep evaluasi pada kurikulum ini adalah penilaian
di rapor bagi kelas I dan II menggunakan huruf A, B, C, dan D. Sedangkan bagi
kelas II hingga VI menggunakan skor 10 – 100. Guru mengadakan ulangan dalam
bentuk esai sebagai alat evaluasi pembelajaran dan pemberian tugas merupakan
alat evaluasi tambahan. Adapun alat evaluasi nasional yang disebut Ujian
Negara. Ujian negara ini berlaku untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang
pendidikan yang ada di Indonesia, yang berada pada satu kebijakan pemerintah pusat.
Kurikulum
1968
1.
Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah menekankan pada
pendekatan organisasi materi pelajaran, seperti kelompok pembinaan Pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus, memiliki tujuan pendidikan yang lebih
menekankan pada upaya untuk membentuk manusia pancasila sejati, kuat, dan sehat
jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti,
dan keyakinan beragama, lebih menekankan pada muatan
materi pelajaran yang bersifat teoritis, karena tidak dikaitkan dengan
permasalahan faktual di lapangan, dan kurikulum
ini merupakan kurikulum terintegrasi pertama, karena memasukkan ilmu-ilmu alam
menjadi IPA dan memasukkan ilmu-ilmu sosial menjadi IPS
2.
Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah kurikulum yang bulat karena hanya memuat
mata pelajaran pokok-pokok saja, sehingga mengurangi beban guru dalam
mengajarkan seluruh materi pelajaran yang begitu banyak. Peserta didik lebih
ditekankan pada penguasaan aspek intelektual. Menanamkan nilai-nilai pancasila
dalam kepribadian setiap siswa, sehingga bisa menjadi warganegara yang
pancasilais dan nasionalis. Kecakapan khusus dan keterampilan yang dimiliki setiap
siswa dibina dengan baik.
3.
Konsep Evaluasi
Sama dengan kurikulum sebelumnya untuk konsep evaluasi pada kurikulum ini
belum ada perubahan yang berarti. Alat evaluasi nasional
Ujian Negara masih digunakan. Ujian negara ini berlaku untuk semua mata
pelajaran dan semua jenjang pendidikan yang ada di Indonesia, yang berada pada
satu kebijakan pemerintah pusat. Namun mungkin dalam ulangan mungkin sudah ada
soal pilihan ganda ataupun isian. Evaluasi dalam kurikulum ini mengukur sejauh
mana siswa mengetahui materi cakupan suatu mata pelajaran, sehingga bersifat
hafalan.
Kurikulum
1975
1.
Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah menggunakan pendekatan yang berorientasi
pada tujuan, dipengaruhi oleh konsep bidang manejemen yang terkenal saat itu,
yaitu MBO (management by objective), guru menggunakan teknik penyusunan program
pengajaran yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional
(PPSI), guru menyusun “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan
bahasan, setiap satuan pelajaran dirinci lagi menjadi, petunjuk umum, tujuan
instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar,
dan evaluasi.
2.
Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah peran guru menjadi lebih penting, karena
setiap guru wajib untuk membuat rincian tujuan yang ingin dicapai selama proses
belajar-mengajar berlangsung, sehingga proses belajar mengajar menjadi
sistematis, bertahap dan sesuai dengan tujuan. Guru pun menjadi lebih sibuk
dalam menulis rincian yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
Pendidikan moral dan pancasila diintegrasikan juga dalam mata pelajaran IPS dan
agama sehingga pendidikan moral akan tersampai dengan cara yang bermakna.
3.
Konsep Evaluasi
Konsep evaluasi dalam kurikulum ini memperhitungkan nilai yang dicapai
murid di setiap akhir satuan pembelajaran terkecil. Hasil evaluasi pun dilihat
dari kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan guru
pada satuan pelajaran, karena kurikulum ini berorientasi pada tujuan. Saat
berlakunya kurikulum ini Ujian Negara ditiadakan, lalu diubah menjadi Ujian
sekolah. Sekolahlah yang menyelenggarakan ujian sendiri, pemerintah pusat hanya
membuat kebijakan-kebijakan umum terkait dengan ujian yang akan dilaksanakan
oleh pihak sekolah.
Kurikulum
1984
1.
Ciri-ciri
Ciri khas
kurikulum ini adalah munculnya model CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) atau
Student Active Leaming (SAL), dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,
mendiskusikan, hingga melaporkan yang menekankan pada keterlibatan siswa secara
penuh dalam proses pembelajaran. Adapun ciri khas yang lain yaitu, mengusung
pendekatan proses (Process skill approach), siswa ditempatkan sebagai subjek
belajar,
2.
Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Penggunaan metode ceramah tidak lagi ditemukan dalam kurikulum ini. sehingga
siswalah yang lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk membentuk
pengetahuannya sendiri dengan cara mengemukakan pendapat, bertanya, dan
mendiskusikan sesuatu tentang materi pembelajaran. Disinilah murid sudah
dilatih untuk berani mengungkapkan pendapatnya dan berbicara di depan umum. Siswa
pun dilatih agar memiliki kecakapan dalam berfikir kreatif dan kritis dalam
mengatasi suatu masalah.
3. Konsep Evaluasi
Konsep
evaluasi kurikulum ini menekankan pada penilaian proses (saat pembelajaran
berlangung) dan hasil (hasil tes lisan maupun tulisan). Pada saat berlakunya
kurikulum ini sistem evaluasi diubah dari Ujian sekolah menjadi Evaluasi
Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) yang diselenggarakan secara nasional.
Dalam EBTANAS ini, dikembangkan perangkat ujian paralalel untuk setiap mata
pelajaran yang diujikan. Sedangkan yang menyelenggarakan dan monitoring soal
dilaksanakan oleh daerah masing-masing. Kelulusan ditentukan berdasarkan nilai
2 semester raport terakhir dan nilai EBTANAS murni. Dengan adanya EBTANAS ini
sangat membingungkan semua pihak, karena sistem pembelajaran disusun oleh
satuan pendidikan sendiri namun pelaksaaan evaluasi pembelajaran diselenggarakan
oleh negara.
Kurikulum
1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
1. Ciri-ciri
Ciri khas
kurikulum ini adalah adanya sistem pembagian waktu caturwulan, pembelajaran
yang lebih menekankan pada materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi
kepada materi pelajaran atau content oriented) dari muatan nasional hingga lokal,
kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat
mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sekitar serta perkembangan berpikir siswa dan pengajaran dilakukan dari
hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan
dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
2. Kelebihan
Kelebihan
dari kurikulum ini adalah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, siswa
aktif baik secara mental, fisik, dan sosial. Siswa dapat memiliki tingkat
penguasaan materi ajar yang luas karena siswa memiliki kesempatan untuk dapat
menerima materi pelajaran yang cukup banyak. Pembelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan daerah dan perkembangan berfikir siswa. Memudahkan siswa dalam
belajar karena menggunakan pengetahuan awal siswa dan memberikan kesempatan
untuk mengulang pembelajaran.
3. Konsep
evaluasi
Konsep
evaluasi saat berlakunya kurikulum ini adalah adanya tes caturwulan yang
diadakan setiap empat bulan sekali. Tes ini sangat memberatkan siswa karena
hitungan waktu yang terlalu cepat sehingga membuat siswa merasa terbebani. Pada
saat kurikulum 1994 ini berlaku, sistem evaluasi masih menggunakan EBTANAS
untuk beberapa tahun-tahun di awal. Barulah pada awal tahun 2000an, yang pada
saat itu masih menggunakan kurikulum 1994, EBTANAS diganti menjadi Ujian Akhir
Nasional (UNAS). Kelulusan UNAS ditentukan oleh mata pelajaran secara
individual, kondisi ini sangat memberatkan siswa, karena hasil pembelajaran
selama berahun-tahun hanya ditentukan oleh sistem evaluasi yang dilaksankan
hanya tiga hari.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004
1. Ciri-ciri
Ciri khas
kurikulum ini adalah keberhasilan siswa dalam belajar dinilai dari kemampuan
siswa dalam mencapai kompetensi tertentu dari setiap mata pelajaran baik secara
individual maupu klasikal, diarahkan pada pengembangan pengetahuan, pemahaman,
kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, berorientasi pada hasil
belajar (learning outcomes) dan keberagaman, penyampaian dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, sumber belajar bukan hanya
guru dan penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar.
2. Kelebihan
Kelebihan
yang dimiliki oleh kurikulum ini adalah guru dapat mengembangkan kurikulum sesuai
dengan situasi dan kondisi lapangan, asalkan tidak menyimpang dari pokok-pokok
yang telah ditetapkan secara, nasional. Kurikulum ini pun mengembangkan aspek
belajar secara utuh dan menyeluruh (holistik). Kelebihan yang lain adalah
dimana guru tidak bingung lagi untuk mengukur hasil capaian belajar siswa
karena sudah ditentukan dengan adanya kompetensi-kompetensi dasar yang harus
dimiliki siswa.
3. Konsep
Evaluasi
Konsep
evaluasi pada kurikulum ini adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar siswa.
Kompetensi dasar itu merupakan tujuan akhir dari pembelajaran yang harus
dimiliki oleh siswa. Sistem caturwulan diganti dengan semester, sehingga
evaluasi hasil belajar dilaksanakan setiap enam bulan sekali dengan sebutan UAS
(ujian akhir semester). Sedangkan sistem penilaian mencakup jenis tagihan (tugas-tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik), bentuk instrument (bentuk pilihan
ganda atau soal uraian), dan ulangan yang biasa dilakukan. Pada saat berlakunya
kurikulum ini, UNAS diganti menjadi Ujian Nasional (UN) yang memiliki target
minimal nilai kelulusan. Hanya karena keinginan pemerintah untuk memiliki
standar pendidikan yang sama dengan negara lain, siswa dibebani ujian dengan
nilai minimal untuk menentukan kelulusan mereka.
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
1.
Ciri-ciri
Ciri khas kurikulum ini adalah dapat
dikembangkan oleh satuan pendidikan atau masing-masing sekolah sesuai dengan
berjalannya sistem otonomi daerah, penilaian dan tolak ukur keberhasilan pembelajaran menekankan
pada proses dan hasil belajar dalam upaya pencapaian suatu kompetensi siswa
baik secara individual maupun klasikal, dalam
pembelajaran menggunakan berbagai pendekatan dan metode, menggunakan berbagai sumber dan guru diberikan kebebasan untuk merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada serta mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
2.
Kelebihan
Kelebihan kurikulum ini adalah mendorong
satuan pendidikan untuk meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan
program-program pendidikan, sehingga dapat meningkatkan kerjasama antar
sekolah, masyarakat, dan dunia kerja. Kurikulum ini pun membuat guru menjadi
lebih konstruktif karena diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran
sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada.
Pembelajaran akan lebih menyenangkan karena dapat menggunakan berbagai
pendekatan dan metode yang bervariasi sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan
metode yang itu-itu saja. Siswa pun bisa belajar dari mana saja bukan hanya
dari guru.
3.
Konsep Evaluasi
Konsep
evaluasi pada kurikulum ini adalah lebih menekankan pada penilaian proses dan
hasil belajar dalam upaya pencapaian suatu kompetensi siswa. Evaluasi berbasis kelas yang
menekankan pada proses dan hasil belajar. Saat berlakunya kurikulum ini, UN
masih digunakan dan mengadakan ujian susulan bagi siswa yang tidak lulus UN
tahap pertama. Umumnya proses evaluasi pada kurikulum ini masih sama dengan
kurikulum sebelumnya, seperti diadakannya Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir
Semester dan ulangan harian.
Kurikulum
2013
1.
Ciri-ciri
Ciri
khas kurikulum ini adalah penekanan dan peningkatan pada aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik., perubahan
pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan sains sehingga menambah jam
pelajaran, menggunakan
kompetensi inti dan kompetensi dasar, materi pembelajaran dikembangkan dari
kompetensi, menggunakan
tematik integratif dalam semua mata pelajaran (pembelajaran tematik dan
terpadu) termasuk alam, sosial dan budaya sehingga IPA dan IPS digunakan
sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran dan pembelajaran di kelas berbasis
student center sehingga kegiatan berfikir siswa akan lebih dikembangkan
2.
Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki kurikulum ini adalah
pembelajaran menjadi lebih ringan karena tidak terlalu banyak mata pelajaran
yang harus dikuasai. Pembelajaran pun lebih menekankan pada aspek afektif,
sehingga diharapkan ada perubahan pola perilaku siswa menjadi lebih baik.
Pembelajaran akan lebih bermakna karena menggunakan pembelajaran integratif
sehingga mudah dipahami dan diterapkan oleh siswa. Kegiatan berfikir akan lebih
ditekankan maka siswa dapat menemukan dan mengembangkan pengetahuannya sendiri.
Itulah beberapa unggulan kurikulum 2013.
3.
Konsep Evaluasi
Konsep
evaluasi yang seharusnya dilakukan oleh kurikulum 2013 ini adalah evaluasi yang
dapat menilai ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Bentuk
evaluasi yang dapat digunakan sesuai dengan keinginan guru untuk
mengembangkannya. Tentang kebijakan Ujian Nasional yang masih berlaku sampai
sekarang, menurut saya apabila ingin mestandarkan sistem evaluasi di seluruh
nusantara, maka terlebih dahulu menstandarkan proses pembelajaran di seluruh
nusantara. Bila proses pembelajaran belum terstandarkan di seluruh nusantara akibatnya
banyak timbul gejolak penolakan dan permasalahan yang dirasakan dan dialami
oleh sistem evaluasi ujian nasional ini.