Hello yeo-gin icheonshibinyeon iworaju chu-un gyeou-riya
Where are you eolmana kakka-i wah i-nni
keutorok wonhadeon kkume
yeo-gi nan ajing neomeojigo tto ul-ko
dachigo jichyeoseo i-reoseol himjocha eop-seo
keuchiman neon nal bogo utket-ji
Hello to myself hello to myself ul-ji malla-go nal wiirohaeju-llae
Hello to myself hello to myself hal su it-da-go neo marhaeju-llae
Hello hello ul-jima Hello hello i-reona
How are you eotteon-i kkumeurirundaneun geon cheongmal kkojibeodo apeuji
[ From: http://www.elyrics.net/read/w/wonder-girls-lyrics/hello-to-myself-(yeeun)-lyrics.html ]
anh-ni
eocheomyeon ijen ne-gen pyeongbeomhan il-sangira ttaeron jikyeomni
hokshi neodo wehrob-go jichimyeon yeo-gi kkumkkudeon nal giyeo-khaeju-llae
Hello to myself hello to myself yeo-gi nal saenggakhamyeo useo ju-llae
Hello to myself hello to myself gaseum beokcha-ge haengbo-khae ju-llae
Hello hello useobwah Hello hello keureohke
Hello to myself hello to myself
yeo-gi nal saenggakhamyeo useo ju-llae
Hello to myself hello to myself
kkumkkudeon nari-jji maraju-llae
Rabu, 03 Oktober 2012
Senin, 02 Juli 2012
English tips for you
Saya merekomendasikan sebuah web yang sangat beemanfaat sekali buat kita sebagai orang indonesia yang ingin belajar bahasa inggris tanpa harus susah susah les kesana kesini..
Ini dia web 'english tips for you' http://englishtips4u.posterous.com/ mulanya saya diberi tahu teman tentang account twitternya @englishtips4u (silahkan follow saja account twitternya) setelah saya follow tenyata seperti private bahasa inggris saja pada ahli.. Selain itu kita bisa bertanya apapun itu.. Adminnya baik loh.. Ayoo buruan belajar bareng 'english tips for you'.. Insyaallah engga akan nyesel dehh :*
Follow jga twitter aq yaa : @santiikaputrii
Selasa, 29 Mei 2012
permasalahan pendidikan anak
Pendidikan Anak Sebagai Hasil Observasi
di Lingkungan Keluarga, Masyarakat dan Sekolah
Pengertian pedagogika adalah ilmu mendidik anak atau ilmu
pendidikan anak. Pendidikan anak bisa didapatkan dimana saja dari orang dewasa.
Baik dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam pedagogika juga
ada pergaulan anak yang merupakan pendidikan. Disinilah saya akan membahas
masalah-masalah apa saja yang bersangkuan dengan pendidikan anak beserta
refleksinya. Bagaimana kita menyikapi permasalahan tersebut. Dan apa ada
hubungannnya antara lingkungan pendidikan dan pergaulan pendidikan.
·
Permasalahan1
Ada seorang anak perempuan di daerah sekitar
rumah saya, baru lulus SMP. Dia mendapatkan nilai ujian nasional cukup tinggi.
Dia menginginkan untuk masuk SMA favorit yang ada di Kota Bandung. Akan tetapi
biaya untuk masuk SMA favorit tersebut mahal sekali, sedangkan orang tuanya
hanya berprofesi sebagai penjual makanan (wiraswasta). Dan orang tuanya pun
berfikir apabila dia di masukan ke SMA maka belum tentu orang tuanya bisa
menyekolahkan kembali ke perguruan tinggi apabila dia sudah lulus. Oleh karena
itu orang tuanya berinisiatif untuk menyekolahkan dia ke SMK, jadi apabila
orang tuanya tidak memiliki biaya melanjutkan sekolah, dia bisa bekerja
terlebih dahulu. Karena orang tuanya berfikir kalau masa depan manusia tidak
ada yang tahu bagaimana jadinya. Tetapi yang menjadi permasalahan, dia tidak
menerima dan tidak mau untuk disekolahkan di SMK karena menurutnya kurang
elite. Akhirnya dia menjadi manja, sering membantah, dan meminta apa saja yang
dia mau, sekalipun harganya tidak dijangkau orang tuanya.
Tanggapan
saya: anak ini mungkin sudah terbawa pergaulan yang tidak baik, dia sudah
menikmati dunia remajanya tanpa memikirkan keadaan orang tuanya sekarang. Dapat
disimpulkan bahwa lingkungan tempat dia bergaul memberikan pendidikan
tersendiri agar dia bisa beradaptasi dengan pergaulan yang ada. Pendidikan itu
bisa bersifat baik atau buruk, yang diterima anak ini mungkin pendidikan yang
tidak baik karena dia sudah terbiasa hidup dengan kemewahan seperti apa yang
teman-temannya lakukan sewaktu SMP. Akhirnya dia terbawa dan sudah terbiasa
oleh kehidupan yang mewah, sehingga apa yang dia inginkan harus terpenuhi. Ini
membuktikan bahwa pendidikan yang diterima anak itu bisa dipengaruhi oleh
lingkungan pergaulannya.
·
Permasalahan 2
Ada
sebuah keluarga kecil yang baru memiliki anak bayi berumur 9 bulan. Ibu dari
anak tersebut selalu memberikan perawatan terbaik untuk anaknya. Apalagi soal
kesehatan, ibunya selalu menomor satukan anaknya. Begitupun ayahnya, selalu
memberikan fasilitas terbaik untuk anaknya. Disaat anak sudah mulai belajar
merangkak, ibunya selalu mengawasi pergerakan anaknya kemanapun dia pergi
sekalipun dekat jaraknya. Ibunya sering mengajak dia mengobrol sekalipun tidak
ada topik pembicaraan yang jelas, seperti menyanyikan lagu “pok ame ame
belalang kupu kupu siang makan nasi kalau malam minum susu”. Kegiatan ini
dilakukan sang ibu untuk merangsang sang anak agar bisa menangkap rangsangan
apa saja yang datang pada anak tersebut. Akhirnya sang anak pun merespon
rangsangan tersebut dengan tertawa kecil.
Tanggapan
saya: pendidikan bukan hanya didapatkan di sekolah tetapi di keluarga juga.
Pada saat anak masih bayi dia masih membutuhkan orang dewasa agar tumbuh dengan
optimal. Sama seperti yang dilakukan orang tua bayi anak ini dengan melakukan
rangsangan terhadap anaknya dia bisa memberikan pendidikan yang seharusnya
memang harus didapatkan bayi tersebut agar dia bisa mendapatkan tumbuh kembang
yang optimal.
·
Permasalahan
3
Saya
melakukan observasi di sebuah taman kanak-kanak dekat rumah saya, TK tersebut
berbasis Al-Qur’an atau bisa disebut TKA. Saat melakukan observasi kebetulan
sedang mata pelajaran olahraga. Pendidikan olahraga untuk anak TK yang
diterapkan adalah senam. Sang guru memberikan contoh gerakan senam di depan
dengan iringan musik, dan kemudian murid-muridnya menirukan gerakannya. Sebelum
memulai senam guru menyiapkan muridnya terlebih dahulu dengan cara berdoa dan
baris dengan rapi. Pada saat kegiatan senam berlangsunng ada murid laki-laki
yang bandel, tidak menirukan gerakan gurunya malah mengobrol dengan temannya.
Sang guru lalu mengahampiri anak tersebut dan mengajaknya untuk mengikuti
gerakannya. Setelah selesai anak-anak lalu disiapkan kembali untuk memasuki
kelas. Di kelas mereka kembali belajar pelajaran formal. Ada murid yang
berantem dengan temannya, guru yang menenangkan. Ada yang menangis karena tidak
bisa mengerjakan suatu pekerjaan, ada pula yang bandel tidak mau mengerjakannya.
Disini pun guru bertugas untuk menenangkan anak agar mau menuruti apa yang
diperintahkannya.
Tanggapan
saya: pendidikan di sekolah bukan hanya pendidikan yang bersifat fisik atau
formal saja seperti ilmu pengetahuan, tetapi moral, sikap dan perilaku juga
merupakan pendidikan yang penting untuk diajarkan kepada murid dari org dewasa.
Pendidikan ini baik untuk diajarkan kepada anak agar nantinya dia bisa bersikap
dengan baik di lingkungannya tempat dia tinggal dan beraktivitas. Seperti
halnya contoh yang diberikan guru TK tersebut terhadap muridnya agar tidak
berantem kembali merupakan pendidikan moral. Pendidikan moral ini sangat tepat
apabila diajarkan di terapkan sejak usia dini, apalagi di sekolah taman
kanak-kanak. Karena mereka akan lebih menerima apa yang dia dapat bila umurnya
masih kecil.
·
Permaslahan 4
Ada
seorang anak yang baru memasuki sekolah SMA, emosinya masih labil. Senang
mengikuti apa yang teman-temannya lakukan. Pada suatu saat, saya datang ke
rumahnya untuk mengajak dia mengaji, tetapi setelah datang kerumahnya dia tidak
berada di rumah, ternyata dia masih main dengan teman-temannya yang lain.
setelah dia sampai dirumah sewaktu adzan maghrib, bapaknya langsung memarahinya
dengan kata-kata seperti ini, “ wayah kieu karek balik, teu inget lamun rek
ngaji” sambil menjewer kuping anaknya. Lalu dia pun menangis. Setelah itu kami
berangkat mengaji dengan suasana yang tidak nyaman.
Tanggapan
saya: orang tua memberikan kata-kata yang kasar atau hukuman berupa tindakan
fisik bukan karna kekerasan fisik atau tidak belas kasihan terhadap anak.
Tetapi orang tua tersebut sayang dan khawatir terhadap anaknya yang belum
pulang main padahal sudah maghrib. Ini merupakan salah satu pendidikan anak
tentang pendidikan etika dan moral dalam berperilaku di keluarga maupun
masyarakat, lagipula tidak baik apabila seorang anak perempuan berkeliaran di
jalan saat malam hari.
·
Permasalahan 5
Saya
mempunyai seorang teman sewaktu SMK. Orang tuanya dia bercerai pada saat akan
ujian nasional kelas 3 SMK. Saya sebagai sahabatnya selalu mensupport dia agar
tidak menurun semangat beajarnya. Akan tetapi pada saat pra ujian nasional dia
mendapatkan nilai yang kecil, saya pun berfikiran dia kaget dengan keadaan dia
seperti ini, sehingga mempengaruhi kegiatan belajarnya. Setelah itu saya tidak
hentinya memberikan support kepada dia, dengan memberikan pinjaman buku snmptn.
Dan tidak disangka dia bisa masuk jurusan akuntansi d3 Unpad dengan jalur SMUP.
Sungguh seluruh kelas pun terheran-heran karena dalam bidang akademik dia tidak
terlalu menonjol di kelas. Sempat saya melihat status facebooknya pada saat
diterima di unpad “walaupun orang tua saya tidak bersatu kembali, tapi saya
ingin membuktikan bahwa aku bisa membanggakan mereka”. Sebagai teman saya
merasa terharu sekaligus bangga terhadap dia.
Tanggapan
saya: setiap orang pasti mempunyai masalah, dan setiap oranng mempunyai cara
sendiri untuk menanggapi masalah tersebut. Yang dilakukan teman saya ini bagus,
karena menjadikan sebuah masalah sebagai motivasi dan acuan bagi dia menjadi
manusia yang lebih baik. Pendidikan anak yang kita dapatkan dari peristiwa ini
adalah pendidikan semangat dalam mengahadapi masalah dan menjadikannya sebuah
motivasi dan acauan positif bagi anak
dalam bertindak.
·
Permasalahan 6
Sebagai
seorang mahasiswi pasti mempunyai jadwal kuliah yang tidak menentu. Terkadang
ada saja jam kosong salam satu hari untuk menuju jam mata kuliah berikutnya.
Saya sering mengisi waktu dengan sekedar mengobrol di kostan teman. Karena
sudah terbiasa main dan bercanda saat ke kostan teman. Saya sampai lupa bahwa
kostan tersebut bukan milik teman saya tetapi teman saya lah yang menyewa,
sehingga peraturan kostan pun sesuai dengan pemiliknya. Secara tidak sengaja
saya melewati tangga kostan karena kostan teman saya ada dilantai 2, di tangga
ada seorang ibu-ibu yang berbicara seperti ini “cing atuh ai tamu teh kuduna
bilang punten kitu setidaknya mah”. Saya pun menyadari bahwa ibu itu menyindir
saya, langsung saya meminta maaf terhadap ibu tersebut. Semenjak kejadian
tersebut saya pun menjadi lebih memperhatikan tingkah laku saya saat berada di
rumah orang lain walaupun itu hanya kostan.
perkembangan murid sekolah dasar
kls
|
FISIK
ATAU MOTORIK
|
KOGNITIF
|
EMOSI
|
SOSIAL
|
BAHASA
|
MORAL
|
AGAMA
|
1
|
siswa
masih banyak bergerak dan gerakannya pun belum bisa terkonsep dan tidak
teratur
Cenderung
ingin selalu dilayani
Siswa
suka mencari perhatian, apabila direspon maka akan gembira
|
Siswa
belum percaya diri dalam mengisi soal-soal sendiri sehingga hasil jawabannya
sering disamakan atau dicocokkan dengan temannya
|
Emosi
siswa masih belum terkontrol
Terkadang
bisa marah tanpa sebab
|
Dalam
hal membuang sampah siswa masih harus diarahkan oleh guru, sehingga guru
berperan penting menjadi model
|
Pada
umumnya siswa lebih banyak menggunakan bahasa ibu
|
Moral
yang ditumbuhkan dalam siswa masih harus dipandu oleh guru
|
Untuk
mempelajari agama, siswa diimbau untuk menghafal doa sehari-hari dengan metode
hafalan
|
2
|
Saat
diberi tugas siswa konsentrasi dan tenang, apabila tugasnya sudah
diselesaikan siswa aktif untuk mengumpulkan kepada guru
Suka
berlari-lari saat belajar di kelas
Perempuan
lebih aktif dari pada laki-laki
Saat
guru bertanya ada siswa yang aktif dan ada pula yang kurang fokus
Siswa
bisa mempraktekan apa yang ibu guru peragakan
|
Siswa
ada yang cepat dan lambat dalam menulis dan sebagian siswa sudah dapat
membaca tanpa dieja dan sebagiannya lagi masih dieja
Pengetahuan
yang dimiliki siswa pun masih terbatas
Siswa
masih belum bisa fokus ke pembelajaran sepenuhnya
Siswa
sudah bisa menghafal bacaan shalat
|
Ada
siswa yang masih suka bertengkar saat menulis
Ada
pula siswa yang mudah tersinggung
|
Siswa
saling menyayangi dengan teman
Siswa
mampu bersikap adil saat meminjamkan barang kepada yang terlebih dahulu minta
ijin
Siswa
belum mengerti perbedaan laki-laki dan perempuan
Siswa
sudah bisa berkomunikasi dengan guru
Siswa
sudah mengerti meminta ijin terlebih dahulu sebelum meminjam
|
Siswa
pada umumnya menggunakan bahasa ibu namun saat ditanya, mereka mengaku
menggunakan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari
Siswa
dapat berinteraksi dengan teman sebaya
|
Siswa
tidak mencontek dalam mengerjakan tugas dan bersikap jujur
Siswa
meminta ijin terlebih dahulu sebelum meminjam barang temannya
|
Bacaan
sholat siswa sudah lancar
Ada
siswa perempuan yang sudah sadar
menggunakan kerudung
Saat
berdoa ada siswa yang khusu tetapi ada juga yang tidak
Siswa
mengucapkan salam bila ada orang lain masuk ke kelas
|
3
|
Siswa
rata-rata belum bisa duduk dengan posisi yang benar saat menulis
Siswa
sudah bisa memegang pensil, menggunakan penyerut dan menulis dengan baik
Ada
beberapa siswa yang pandangan matanya belum benar saat membaca buku
Siswa
masih suka berjalan-jalan dan bernyanyi dalam kelas
Ada
siswa yang menghentak-hentak meja saat pembelajaran
Siswa
sudah bisa bermain bersama temannya dengan menggunakan permainan anak seperti
tepuk-tepuk
|
Siswa
sudah bisa menyalin cerita yang ada di buku dengan huruf tegak bersambung ke
dalam buku tulisnya, namun tulisannya masih kurang rapih
Ada
siswa yang sudah bisa menulis cepat dan ada juga anak yang masih lambat dalam
menulis
Ada
siswa yang sudang bisa menggambar dengan mengkombinasikan warna yang ada
Siswa
mudah sekali dalam mengahafal lagu
|
Siswa
merasa sedikit terganggu dengan kedatangan orang asing dan cenderung gugup,
bila sudah didekati maka mereka pun bisa menyesuaikan diri dengan orang asing
tersebut
Siswa
masih malu-malu dengan hasil belajarnya dan merasa kurang percaya diri
Siswa
cenderung ikut-ikutan dengan temannya, satu buang air kecil, beberapa siswa
yang lainnya mengikuti
Siswa
sudah memiliki keberanian maju ke depan kelas saat di perintah
|
Siswa
berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki kelas
Siswa
saling membantu dengan temannya
Siswa
bisa berkomunikasi dengan baik dan
bermain-main dengan temannya
Siswa
pun sudah bisa menangkap informasi saat berkomunikasi
Ada
seorang siswa perempuan yang berpenampilam seperti laki-laki
|
Kebanyakan
siswa berkomunikasi dengan menggunkan bahasa ibu
Saat
berkomunikasi dengan gurunya, siswa menggunakan bahasa yang tidak baku,
seperti, “Bu, pengen pipis.”
Saat
siswa mengobrol dengan teman sebayanya menggunakan bahasa sehari-hari
|
Siswa
masih terlihat bebas karena belum mengerti moral dan kesopanan, tapi bukan
berarti sikap mereka buruk, hanya saja mereka belum terlalu mengerti dengan
moral dan nilai kesopanan
Ada
siswa yang berani duduk di meja dan berani berdiri dikursi saat pembelajaran
|
Siswa
mengucapkan salam kepada guru dan berdoa saat sebelum pembelajaran dimulai
Sekolah
mengimbau siswa menggunakan kerudung pada hari jum’at, dan ada sebagian anak
perempuan yang menggunkan kerudung
|
4
|
Guru
menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang terlihat aktif dalam
bergerak
Siswa
laki-laki lebih aktif dari pada anak perempuan, saat mengacungkan tangan
laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan
|
Saat
pembelajran siswa kebingungan dengan materi yang diajarkan guru, adapun siswa
yang menguap saat pembelajaran
Tulisan
anak beragam, ada yang sudah rapih dan ada yang belum rapih
Ada
beberapa siswa yang pintar dalam kelas
|
Siswa
laki-laki emosi nya tinggi bila dikalahkan oleh siswa perempuan
Siswa
laki-laki lebih percaya diri dari pada siswa perempuan yang masih malu-malu
|
Siswa
sudah mengerti perbedaan jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki,
sehingga susah bersosialisasi dengan lawan jenis
Siswa
mudah berantem oleh hal-hal kecil seperti, meminjamkan dasi kepada temannya
Siswa
yang berjenis kelamin sama mulai suka bergerombolan atau berkelompok
|
Siswa
rata-rata menggunakan bahasa ibu
|
Siswa
lebih suka menghafal lagu-lagu populer dari pada lagu nasional
|
Siswa
berdoa terlebih dahulu sebelum memulai belajar
|
5
|
Siswa
relati cepat dalam bergerak seperti aktif bertanya pada guru dengan
mengacungkan tangan
Pergerakan
yang siswa lakukan sudah bisa terkontrol oleh dirinya sendiri
|
Siswa
aktif sekali dalam bertanya dan saat menjawab, jawabannya pun beragam
Siswa
sudah bisa menganalogikan sesuatu
Siswa
sudah mampu berkelompok dengan baik dalam pembelajaran
|
Emosi
siswa sudah bisa terkontrol oleh dirinya sendiri sehingga sudah tidak ribut
lagi
Siswa
sudah mengerti keadaan kelas bagaimana
|
Siswa
bersikap jujur dalam bertanya
Saling
membantu temannya dalam berkelompok
|
Siswa
pada umumnya menggunakan bahasa ibu yang kasar dan bahasa Indonesia, sehingga
dipadukan diantara keduanya
pembelajaran
|
Siswa
masih ada yang menggunakan jaket dan topi saat pembelajaran
Siswa
sudah mengerti dan menggunkan gaya rambut zaman sekarang yang menyimpang
Siswa
sudah bisa meminta ijin dalam meminjam barang temannya
Ada
siswa yang menggunkan cermin saat pembelajaran
|
Siswa
berdoa terlebih dahulu sebelum belajar
Sudah
ada dua siswa perempuan yang menggunakan kerudung
|
6
|
Siswa
sudah bisa menggunakan alat musik tradisional, bernyanyi dan berkelompok
Siswa
sudah bisa bermain dengan teman sebayanya
Siswa
sudah bisa merespon penampilan temannya dengan bertepuk tangan
|
Siswa
bisa menghafal lirik dan notasi cara bermain alat music yang akan dimainkan
saat akan dites
Ada
siswa yang bisa menyesuaikan nada lagu yang dimainkan oleh temannya
menggunakan meja dengan cara dihentak-hentakkan
|
Siswa
kurang bergembira saat ujian praktek dan merasa tegang saat akan dites
Ada
siswa yang menyendiri dan melakukan hal-hal yang aneh karena gugup menghadapi
tes
80%
Siswa percaya diri meghadapi tes, 10% masih malu-malu dan 10% sisanya percaya
diri berlebihan
Ada
seorang siswa perempuan menangis lalu seorang siswa laki-laki perhatian terhadapnya
|
Siswa
sudah bisa berbagi dengan temannya dalam hal makanan
Siswa
terbiasa menyapa guru dengan sapaan dan salam
Ada
siswa laki-laki yang mengejek anak perempuan
Pembentukan
kelompok dengan sesame temannya sudah terlihat jelas
Bila
ada temannya lupa llirik saat tes, siswa lainnya mengingatkan
|
Siswa
sering menggunakan bahasa sunda loma
Ada
beberapa siswa yang menggunakan bahasa anak
|
Ada
seorang siswa yang sudah memiliki gaya berbusana tersendiri
Siswa
sudah membawa handphone dan merasa ingin pamer dengan temannya
Sudah
menyadari akan pentignya kebersihan diwujudkan dalam membuang sampah pada
tempatnya
Ada
seorang anak yang meledek temannya yang sedang menjalani tes
Pakaian
siswa pada umumnya sudah rapih
Siswa
sudah bisa bersikap sopan terhadap orang asing (observer)
Siswa
sudah bisa saling menghargai temannya
|
Siswa
berdoa terlebih dahulu sebelumujian dimulai
|
Langganan:
Postingan (Atom)